Selasa, 21 April 2015

MoveOn from Maksiat

Standard


               
Jam tangan Meli menunjukkan pukul tujuh kurang lima menit.Meli kaget dan langsung mengambil tas,lalu berangkat menuju sekolah dengan berlari-lari.Sekolah Meli hanya berjarak 1 km dari tempat kostnya.Beruntunglah Meli hari ini karena gerbang sekolah belum ditutup dan langsung berjalan menuju kelas dengan nafas yang terengah-engah,”eh mel,kamu lari-lari lagi berangkatnya?” ucap Tami pada Meli.Meli hanya mengangguk sambil berjalan menuju tempat duduknya,guru fisikapun masuk dan pelajaran dimulai.
                “Tet... tet... tet... bel tanda istirahatpun berbunyi,inilah suara yang dinantikan Meli sejak dua jam pelajaran di kelas tadi.”Tam ke kantin yuk laper nih” ajak Meli pada Tami, “ayoo,cacing diperutku udah pada demo nih!” jawab Tami sambil menarik tangan Meli.Dan merekapun berjalan cepat menuju tempat tujuan (kantin) seperti layaknya anak yang tak makan beberapa hari,”Bu Taryem,Meli pesen soto ayam dua ya,gak pedes,minumnya es jeruk dua,gak pake lama loh bu”,setelah memesan soto ayam kesukaannya Meli langsung menghampiri Tami yang sudah duduk manis memboking tempat duduk,”Eh liat tuh cowok-cowok semuanya pada merhatiin princess Meli yang cantik jelita,aduh aku minder,kalah saing nih aku sama kamu” celoteh Tami, “Apaan sih kamu Tam,aku risih tau diliatin sama mereka” balas Meli ketus.Beberapa menit kemudian soto ayampun datang ke meja Meli dan Tami yang diantar oleh Bu Taryem “ini neng Meli yang cantik banget,silahkan dimakan soto ayam sama es jeruk yang dipesen gak pake lama” ledek Bu Taryem, “jangan gitu bu, Meli jadi malu, tapi terimakasih ya Bu,hehehe” sahut Meli.
                Saat beberapa suapan masuk ke mulut Meli,tiba-tiba Shafly datang menghampiri Meli dan duduk tepat disebelah Meli “Mel dapet salam tuh dari anak-ank cowok.Eh mel, kamu sebenernya sadar nda sih kalo mereka itu selalu merhatiin kamu setiap saat?” tanya Shafly pada Meli, “bilangin sana ke mereka semua supaya dijaga matanya,aku risih tau” ucap Meli sambil meminum es jeruknya, “percuma Mel bilang ke mereka itu,kalo kamu pengin nda diperhatiin sama semua anak cowok,kamu tuh harus milih satu diantara mereka,iya gak Tam?” ucap Shafly sambil berjabat tangan sahabat dengan Tami, “iya Shaf aku setuju banget nih sama kamu,lagian kenapa kamu nda terima si Rendi aja si jadi pacar kamu,kurang baik apa coba dia sama kamu” sindir Tami, “Apaan sih kalian berdua nda penting tau” ucap Meli ketus.Sesampainya dikamar kost setelah pulang sekolah,Meli langsung merebahkan tubuhnya diatas kasur berwarna biru kesayangannya,sambil memandangi langit-langit kamarnya,memikirkan kata-kata dua sahabatnya tadi.Handphone Meli berbunyi,membuyarkan lamunannya,sebuah pesan singkat masuk dari Rendi “Mel,aku sayang banget sama kamu ,kapan kamu mau terima cinta aku mel?”,meli menghela nafas panjang “haruskah aku menerima Rendi menjadi pacarku?” ucap Meli lirih,lalu Meli membalas pesan Rendi “iya Ren,aku mau jadi pacar kamu ko” sambil merebahkan diri dikasur.Seolah tak percaya dengan balasan yang diterima dari Meli, Rendi langsung menelfon Meli “Mel seriusan ini kamu mau jadi pacar aku?ini beneran kan bukan mimpi?” ucap Rendi seolah tak percaya, “iya Ren beneran aku mau jadi pacar kamu” ucap Meli lirih, “makasih Mel,aku janji aku akan selalu bikin kamu seneng dan nda akan ngecewain kamu,I love you now forever” ucap Rendi dengan girangnya.
                “Pagi Tami yang cantik” sapa Meli pada sahabatnya itu dengan riang.
“kenapa kamu Mel kayanya lagi bahagia banget deh”  celetuk Tami, “aku jadian sama Rendi” bisik Meli pada Tami,Tami langsung bertiak tidak percaya “Seriusan ini?!”, “iya seriusan Tam” jawab Tami.Tami langsung memeluk Meli dan mengucapkan selamat serata memberitahukan kepada anak anak disekolahnya tentang hubungan Meli dan Rendi.Semenjak hari itu Meli dan Rendi terlihat sering bersama,Meli hampir tidak pernah terlambat datang ke sekolah,karena Rendi selalu menjemput dengan sepeda motornya,keinginan yang selama ini Meli inginkanpun tercapai tak ada anak cowok-cowok yang selalu memerhatikan Meli,hanya Rendi seoranglah yang selalu memerhatikan Meli.
                Sore ini Meli diminta ibu kost untuk menemani ke pengajian,karena yang bisa menemaninya sedang ada tugas kantor diluar kota, “ ayo Mel cepet nanti telat ke pengajiannya” ucap ibu kost, “iya bu iya sebentar” ucap Meli.Sesampainya di tempat pengajian Meli duduk disamping ibu kost ikut mendengarkan ceramah yang disampaikan ustadz, judul ceramah yang disampaikan ustadz sangat membuat hati Meli tersentak kaget “Pacaran no way!”,Meli memperbaiki posisi duduk dan dengan penuh konsentrasi memerhatikan apa yang disampaikan oleh ustadz.Langit malam tampak lebih indah dari biasanya saat bulan purnama muncul,tapi tidak dengan Meli yang sedang berdiam diri  didalam kamar setelah pulang dari pengajian tadi,pikiran Meli kalut,hatinya gelisah,kata-kata ustadz dipengajian tadi menghantuinya,tidak tenang dibuatnya.Malam itu juga Meli langsung mengirim sms pada Rendi “Ren,maaf kita harus putus sekarang”.
                Keesokan harinya Rendi langsung menuju ke kelas Meli untuk meminta penjelasan sms Meli semalam “Mel,kenapa kita harus putus?apa aku salah?tolong jelasin ke aku”tanya Rendi langsung.Meli terdiam dan menghela nafas panjang, berat sekali rasanya bisa menjelaskan apa alasan Meli ingin putus “kemaren aku ikut pengajian,pacaran itu nda ada Ren dalam islam,dan itu adalah perbuatan dosa” ucap Meli.Rendi hanya bisa diam terpaku mendengar penjelasan Meli,lalu kemudian pergi dari kelas Meli dikarenakan jam pelajaran akan dimulai.
Sepulang sekolah Rendi langsung mengirim pesan singkat pada Meli “Mel kita beneran putus?apa udah nda ada harapan buat aku biar bisa sama kamu lagi?”.Kemudian Meli membalas “iya kita beneran putus,ada harapan untuk kita bisa bersama jika Allah mentakdirkan kita berjodoh Rendi,untuk saat ini perbaikilah diri masing-masing terlebih dahulu”.
                Sang raja hari sudah tenggelam diufuk barat,namun sinarnya masih terlihat walaupun sudah meredup,kini tugasnya akan digantikan oleh sang raja malam,Meli lelah dengan hari ini karena kedua sahabatnya Shafly dan Tami juga marah padanya karena Meli meminta putus pada Rendi.Meli sudah menjelaskan kepada kedua sahabatnya itu tapi mereka malah menjauhi Meli,karena Meli dibilang telah mempermainkan hati orang yang sayang padanya,padahal kenyataannya tidak seperti itu,Meli hanya ingin memperbaiki diri yang selama ini telah salah,dan ingin lebih mendekatkan diri lagi kepada sang pencipta-Nya yaitu Allah,tapi kedua sahabatnya tidak ada yang mau memahaminya, ”melupakanmu ternyata tak semudah apa yang ada dalam tekadku,kalau selalu hadir dalam setiap bayang-bayangku Rendi” ucap Meli lirih .

0 komentar :

Posting Komentar